Beranda | Artikel
Bab Keutamaan Hari Jumat
2 hari lalu

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Bab Keutamaan Hari Jumat merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 10 Rabiul Akhir 1446 H / 13 Oktober 2024 M.

Kajian Tentang Keutamaan Hari Jumat

 نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يدخلُ الْجَنَّةَ بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا وَأُوتِينَاهُ مِنْ بَعْدِهِمْ فَاخْتَلَفُوا فَهَدَانَا اللهُ لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنْ الْحَقِّ فَهَذَا يَوْمُهُمْ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ هَدَانَا اللهُ لَهُ قَالَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فَالْيَوْمَ لَنَا وَغَدًا لِلْيَهُودِ وَبَعْدَ غَدٍ لِلنَّصَارَى

“Kita adalah umat yang terakhir, tetapi yang pertama pada hari kiamat. Kita adalah yang pertama kali masuk surga, meskipun mereka (Yahudi dan Nasrani) telah menerima kitab sebelum kita dan kita menerimanya setelah mereka. Mereka berselisih, lalu Allah memberi kita hidayah atas apa yang mereka perselisihkan dari kebenaran. Ini adalah hari mereka (hari yang mereka perselisihkan), dan Allah memberi kita hidayah untuk hari itu, yaitu hari Jumat. Maka hari Jumat ini untuk kita, besok (Sabtu) untuk Yahudi, dan lusa (Ahad) untuk Nasrani.” (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan keutamaan umat Islam. Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyatakan bahwa kita adalah umat yang terakhir di dunia, tetapi akan menjadi yang pertama di hari kiamat. Kita akan menjadi yang pertama kali dihisab, yang pertama kali melewati jembatan Shirat, dan yang pertama kali masuk surga.

Subhanallah, keutamaan ini adalah bentuk penghormatan Allah kepada umat Islam, karena keutamaan yang diberikan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai utusan-Nya.

Maka kita bersyukur kepada Allah yang telah menjadikan kita sebagai umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tentunya bentuk syukur tersebut adalah dengan mengkaji, mempelajari, dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan kita.

Di antara keutamaan umat Islam, Allah memberikan hidayah dalam perkara yang diperselisihkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Umat Islam diberikan hidayah berupa kebenaran, yaitu hidayah tentang hari yang agung, yaitu hari Jumat. Kaum Yahudi diberikan hari Sabtu, sementara kaum Nasrani diberikan hari Ahad. Dan ini adalah keutamaan umat Islam, karena nanti akan disebutkan bahwa hari Jumat adalah hari yang paling mulia.

Bab Keutamaan Hari Jumat

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

 خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا في يَوْمِ الْجُمُعَةِ.

“Sebaik-baik hari yang padanya matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu, Nabi Adam diciptakan, pada hari itu Nabi Adam dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu juga Nabi Adam dikeluarkan dari surga. Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat.” (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa hari Jumat merupakan sebaik-baiknya hari. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutnya sebagai “sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya”. Para ulama memberikan kaidah bahwa amal shalih yang dilakukan pada hari yang mulia akan mendapatkan pahala yang lebih besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, manfaatkanlah hari Jumat untuk memperbanyak ibadah.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan kita agar bersegera pergi ke masjid. Beliau bersabda:

مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً…

“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at sebagaimana mandi junub kemudian dia pergi ke masjid pada awal waktu, maka dia mendapat ganjaran seperti pahala berkurban satu ekor unta. Barangsiapa berangkat ke masjid pada saat yang kedua, maka dia mendapat ganjaran seperti pahala berkurban seekor sapi. Barangsiapa yang berangkat masjid pada saat yang ketiga, maka dia mendapat ganjaran seperti pahala berkurban seekor kambing jantan. Barangsiapa yang berangkat ke masjid pada saat yang keempat, maka dia mendapat ganjaran seperti pahala berkurban seekor ayam. Dan barangsiapa yang berangkat ke masjid pada saat yang kelima, maka dia mendapat ganjaran seperti berkurban sebutir telur…” (Muttafaqun ‘alaihi)

ertanyaannya sekarang, kapan waktu yang dimaksud dengan “saat pertama” dalam hadits? Dalam hadits lain disebutkan:

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً

“Hari Jumat itu memiliki 12 saat.” (HR. Abu Dawud)

Jika kita menghitung dari waktu Dzuhur, misalnya dimulai jam 12, maka mundur 5 jam dari Dzuhur akan membawa kita pada jam 7 pagi sebagai “saat pertama.” Berikut urutannya:

  • Saat pertama: jam 7 pagi
  • Saat kedua: jam 8 pagi
  • Saat ketiga: jam 9 pagi
  • Saat keempat: jam 10 pagi
  • Saat kelima: jam 11 pagi

Mengapa kita dianjurkan untuk bersegera datang ke masjid? Agar kita bisa lebih banyak melakukan pendekatan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan ibadah-ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak amal shalih lainnya. Karena hari Jumat adalah hari yang sangat mulia, sehingga setiap amal shalih yang dilakukan pada hari itu akan mendapatkan pahala yang besar.

Termasuk salah satu amal shalih yang sangat dianjurkan pada hari Jumat adalah bersedekah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, biasanya bersedekah sebelum pergi Jumatan. Beliau mengambil apa pun yang ada di rumahnya untuk disedekahkan. Ibnu Qayyim al-Jawziyyah dalam kitab Zadul Ma’ad menyebutkan bahwa sedekah pada hari Jumat memiliki keistimewaan, karena bertepatan dengan hari yang paling mulia.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tegas mengatakan, “Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat.” (HR. Muslim)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54570-bab-keutamaan-hari-jumat/